Disaat kau melihat ombak,
Aku lihat engkau.
Disaat kau bermain ombak,
Aku lihat engkau.
Aku suka keadaan itu.
30 March 2014
26 March 2014
Lagu Aku sama Si Dia - Bintang Hatiku
Dengarlah bintang hatiku
Aku akan menjagamu
Dalam hidup dan matiku
Dalam hidup dan matiku
Hanya kaulah yang ku tuju
Dan teringat janjiku padamu
Dan teringat janjiku padamu
Suatu hari pasti akan ku tepati
Aku akan menjagamu semampu dan sebisaku
Aku akan menjagamu semampu dan sebisaku
Walau ku tau ragamu tak utuh
Kuterima kekuranganmu dan ku tak akan mengeluh
Kuterima kekuranganmu dan ku tak akan mengeluh
Karena bagiku engkaulah nyawaku
Logik dan Akal
Logik ini tak bergraviti dan berpaksi,
Akan tapi,
Akal itu bergraviti dan berpaksi,
Kerna itu sulaman aksara biar lawa,
Biar padu,
Renda ayat biar berhati tika menyulam,
Agar sekemas paksi akal,
Kemasnya paksi akal,
Aksara lawa dan padu,
Berbuah renda ayat,
Yang bisa mengundang gerimis,
Keresahan,
Sulaman jadi lesi,
Dek anasir-anasir,
Benang-benang yang tidak masuk ke lubang jarum,
Salah masuk jari tertikam jarum,
Darah maruah jatuh.
25 March 2014
Pantun - Dari Aku kepada Dia
Seputih salju di musim sejuk,
Semekar
harum di musim bunga,
Berdua bersama ditepi tembok,
Mula memetik
sekuntum cinta.
Gelak ketawa bagai sejoli,
Luruh
sekuntum bunga mawar,
Ada maksud hadirmu disisi,
Untuk
menjadi satu penawar.
Menunggu mawar jatuh ke riba,
Muncul
seekor kumbang merah,
Sudah lama hati berbunga,
Mengisi hati
yang lama resah.
Cantik bergaya anak raja,
Jarang
sekali membuat cemburu,
Hati ini untuk si dia,
Lekaslah
beri cinta seribu.
Masak kuning padi di sawah,
Bermain keli
ditepi jerami,
Jangan kasih dikau gelisah,
Segeralah
isi ruang hati.
Sesuci hati seindah rupa,
Secantik
raja setampan puteri,
Nilai hajat sangat berjuta,
Ingin
bersama sehingga mati.
Syair - Kau Gadis Sorga
Ditulis kisah dua sejoli,
Kemana pergi ada disisi,
Tidaklah renggang walau seinci,
Kasih dan sayang utuh dihati.
Gadis kota indah lah nian,
Muka berseri menjadi idaman,
Sikap baiknya menjadi tarikan,
Sehingga tertarik jejaka pekan.
Gusi si dia terlihat dikala senyum tawa,
Mata serupa sepet disaat suka,
Gigi kapaknya sangatlah lawa,
Kapak yang jinak sangat bermakna.
Jari yang molek lembut sutera,
Selalu dibelai sang putera raja,
Pipi yang cantik merah kadangnya,
Puteri cantik tertewas jua.
Tubuh genit selalu berlagak,
Dikala angin menewaskan gagak,
Sang putera raja tertawa teresak,
Berasa si dia teman di sorga kelak.
Sesuci hati sesuci rupa,
Perintah Maha Esa selalu di dada,
Membimbing sang putera raja dijalanNya,
Moga sentosa aman hendaknya.
Pantun - Gadis Pilihan
Secantik puteri gunung Santubong,
Seputih gebu
laksana Mahsuri,
Hendak kemana janganlah sombong,
Agar
sentiasa menjadi pilihan hati.
Keluar ke kota bersama rakan,
Ditemani
pula sang jejaka,
Alangkah indah jadi pilihan,
Hidup
bersama dikala suka duka.
Si gadis manis berhijab pula,
Senyum tawa
terlihat gusi,
Si gadis manis janganlah terasa,
Cinta abang
terlekat dihati.
Engkau tiba hati mula bergula,
Terlalu
banyak dihurung semut,
Janganlah tidak menerima cinta,
Ikhlas
dihati hendak bertaut.
Terlalu jauh terpesong akidahnya,
Si gadis
tiba memberi harapan,
Hati gelapku mula bercahaya,
Seorang
gadis jalan penyelesaian.
Engkau adalah satu nikmat suci,
Membimbing
aku pada jalanNya,
Sebuah nikmat suci dari ilahi,
Berdua
berkasih pada jalan yang Esa.
Apakah itu date?
Semalam aku dan dia
Semalam masa aku
Semalam masa dia
Kami bersama
Berdua.
(tulisan di perabot dua satu c kosong tiga, pertama
mac)