Gusi
si dia terlihat di kala senyum tawa,
Mata
serupa sepet di saat suka,
Gigi
depan seakan kapak,
Akan tetapi ia kapak yang jinak.
Jari
yang molek lembut sutera,
Selalu
dibelai sang putera raja,
Pipi
yang cantik kadang kemerahan,
Puteri
cantik tidak terlawan.
Tubuh
genit berlagak perkasa,
Dikala
angin menewaskan raksasa,
Sang
putera raja tertawa teresak,
Berasa
si dia teman di sorga kelak.
Sesuci
hati sesuci rupa,
Perintah
Maha Esa selalu di dada,
Membimbing
sang putera raja dijalanNya,
Moga
sentosa aman hendaknya.
(meja
buatan batu, kaki tempang, 24/2/14)
(khas buat si dia gadis S)
No comments:
Post a Comment